Jumat, 24 Juni 2011

PENGABDIAN MASYARAKAT STORY

kata Pengantar
Assalamu”alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah puji syukur ke hadirat Allah, karena atas limpahan rahmat, hidayah serta cintaNya, penulis dapat menyelesaikan karya mengenai hasil Pengabdian Masyarakat yang diadakan oleh Bidang 4 HMP PGSD UMS di tahun 2009 ini. Pada kesempatan ini penulis mencoba untuk sedikit memberikan gambaran akan sebuah kegiatan yang dipenuhi cinta oleh para pelaku kegiatannya, especially about education in elementary school.
Karya ini tercipta sebagai hasil dari cinta yang dihasilkan oleh kegiatan yang dipenuhi oleh canda dan tawa para malaikat cilik dari SD N II Canden, Boyolali. I love u all my students..., because u are my kid angels that can make me smile and laugh from my heart, thanks...
Anak-anak adalah makhluk yang suci, unik, lucu, menyenangkan, dan yang pasti mahkluk Allah yang layak kita cintai bagaimanapun mereka dan seperti apapun mereka, do u agree? So menurut teori Tabula Rasa By : John Locke bahwa anak itu seperti kertas putih kosong yang siap untuk ditulis apa aja. Maybe,,, that’s true but mereka kadang juga punya sesuatu yang kita sendiri g nyangka itu ada pada diri mereka, padahal kita tidak pernah nulis itu di dalam kertas putih itu. Kenapa bisa begitu??? Wallahu Alam. Terlalu banyak teori mengenai hal itu dari yang Empirisme, Nativisme, Naturalisme, Konvergensi, dsb (dan saya bingung), hehe upz.. just kidding, pengen tau ya? buka aja buku ilmu pendidikan!. Karena kali ini kita tidak akan berbicara mengenai teori tapi langsung praktek, setuju...? so lanjuuut...
Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya, sesadar sadarnya bahwa karya ini tidak akan selesai tanpa cinta dari Allah sehingga mampu menjadikan penulis dengan ridho mengerjakan karya ini dengan penuh cinta dan kekreatifan, special juga karena dukungan my mom or angel on my life, u are my hero, i love u full. selain itu juga berkat partner teaching aku, Bpk. Fandi Nugroho atas pencetusan idenya, buat HMP PGSD UMS yang udah memberi kesempatan kepada penulis untuk menjalankan misi mulia itu, makacih. Tak lupa juga buat temen-temen pgsd khususnya kelas 3c, makasih untuk canda tawanya, buat temen2 zaman SDq dan seatributnya termasuk bapak guruku tersayang thanks buat cintanya saat itu, u are my inspiration... aku merindukan masa itu...
Penulis berharap karya ini bisa bermanfaat bagi banyak orang, syukur-syukur bisa menambah rasa cinta kita terhadap dunia pendidikan yang sekarang ini lagi carut marutnya... oh tidakzz. Saran dan kritik senantiasa penulis nantikan sehingga dapat memperbaiki penulisan karya seni ini ( cie cie karya seni, haha ). I think that’s enough, thanks for your attention, thanks for your reading, n thanks for your everything.
Met baca ya...
Wassalamu”alaikum Wr. Wb

Surakarta, 11 Desember 2009
Siti Aminah, S.Pd













First Day
Hari pertama... what will i do?
Penuh dengan tanda tanya, apa yang akan saya lakukan di sebuah tempat yang aku sendiri tidak tahu dimana dan bagaimana tempat itu, tapi dalam bayanganku, aku akan segera menjelma menjadi sesosok miss Muslimah on the Laskar Pelangi Movie, hehe over imagination. Hari pertama masih dengan penuh keruwetannya, maklum organisatoris amatiran, profesi tentor plus sie.humas membuatku kebingungan pagi itu, ada satu surat yang belum tertanda tangani oleh Mas Novi selaku ketua HMP PGSD, dasar payah... kerja yang awut-awutan oleh personil humas, so it’s okey lah coz gara-gara itu kerja rasanya jadi seru.
Setelah semua persiapan berez, kita para tentor pun bersiap went to boyolali, tapiiii sebelum aku berangkat kesana, mas Fandi atau bisa disebut bpk. Fandi mengatakan kalau sebaiknya kami mengganti materi dari apa yang sudah kami rencanakan. Dari jaring-jaring balok ke bangun datar, huh percuma dong planning aku mengenai strategi dan metode pembelajarannya, sok teoritis ah. Intinya aku harus putar otak lagi buat cari ide gimana enaknya mengajar bangun datar agar bisa diterima oleh siswa dengan sebaik-baiknya. Semakin saya berfikir semakin saya pusing, bingung, bludrexz, nggak segitunya kali ah. Yang pasti menurut aku, semakin kita tau akan teori semakin kita sulit untuk practiclenya.
Sesampai disana, aku berpikir ternyata nggak jauh beda dengan SD yang biasa aku jadikan tempat untuk mengumpulkan amal jariyah, so familiar lah dengan suasana kaya gitu, nggak sedramatis yang saya bayangkan. Dengan guru-guru yang mempunyai tingkat keramahan rata-rata membuat kami (team) sedikit lebih nyaman dalam mempersiapkan diri untuk bertemu dengan para makhluk luar biasa itu.
Setelah dikira tiba waktunya kami show up, kami pun menuju kelas masing-masing. Aku dan mas Fandi mendapat jatah mengajar di kelas 5 untuk mapel MTK. Begitu kami masuk, kelas langsung sepi, sunyi bagai tak berpenghuni, ada apa gerangan? Kita bukan petugas imunisasi yang ditakuti anak2, dan kita pun juga bukan dokter gigi yang setiap berapa pekan sekali mencabut gigi2 anak yang tidak layak pakai. Kita adalah manusia dengan sejuta ilmu yang nggak pernah di data inventaris ilmunya, ha ha ha makanya banyak yang ilang. Kita adalah manusia yang siap memberikan ilmu terbaik kita untuk mereka, tapi kenapa mereka begitu? Ternyata jawabannya adalah karena mereka belum kenal kita, ya iyalah. jadi nggak tau seberapa baiknya kita, tak kenal maka tak sayang begitulah kata om peribahasa. So... mas fandi pun segera memperkenalkan dirinya, dan yang selama ini membuatku masih tersenyum lucu kalau teringat peristiwa itu adalah introductingnya beliau.
He said ” Assalamu’alaikum Wr. Wb, selamat pagi anak-anak. Perkenalkan nama saya pak Fandi Nugroho, tapi kalian bisa panggil saya bapak Fandi, saya dari PGSD FKIP UMS. Disini saya akan mengajar matematika kepada kalian. Apakah ada yang ingin ditanyakan?” dan kelas pun masih sepi ( ha ha ha maap mas Fandi, bukan maksud hatiku untuk menertawaimu, tapi lha ong yo lucu og ). Terang aja lah mas, anak SD ya nggak tau tow apa itu PGSD? FKIP?,apaan tuch? Mungkin kalau UMS agak DONK, dikit. hehehe
Hari pertama dimulai dengan introducting para tentor n students yang dipimpin oleh bapak Fandi (hehehe) dengan panduan daftar presensi siswa, dari situ kelas sudah sedikit agak bersua. Itu yang aku inginkan, kelas yang gaduh tapi menyenangkan. Lalu bapak Fandi pun segera mengajarkan materi mengenai bangun datar kepada para siswanya yang masih lugu2.
Hari pertama itu aku hanya membantu mas Fandi untuk menyampaikan ilmu2 yang kami miliki mengenai bangun datar kepada anak-anak. Memang saya akui kesiapan kami mengajar hari itu sangat ancur sekali, tanpa RPP, tanpa media, tanpa persiapan materi yang matang, Cuma bonex aja alias bondo nekatz, but walau begitu kinerja kami tidak bisa disepelekan begitu saja, meskipun without whatever that but our abillity juga bisa di andalkan walau segala sesuatunya spontanitas, justru itulah kemampuan alami kita.
Hari pertama adalah saatnya kita berkenalan dengan manusia Tuhan yang laen yang belum kita kenal, beberapa diantaranya adalah siswa2ku yang luar biasa. Hari pertama yang ku kenal adalah Ragil pastinya, orangnya kecil, lucu sedikit bandel justru itulah tanda kekreatifannya dan duduk di kursi pojok belakang. selain itu juga syafei, karena apa? Yupz betul sekali karena dia handsome, uluh-uluh hehe sebenarnya kalau disuruh jujur alasannya bukan karena itu but karena dia mengingatkanku akan masa2 SDq. Wajahnya mengingatkanku akan sebuah wajah penuh kekreatifan untuk membuat jengkel diriku, Sebuah wajah yang membuatku bangkit dari kebodohan, siapa dia? Teman SDq lah.
Kesan di hari pertama adalah seru, walau baru pertama kalinya kami mengajar di sana tapi keakraban sudah bisa kita jalin dengan indahnya. Pembelajaran yang interaktif membuat segala sesuatunya menjadi lebih bermakna walau tanpa media yang dipersiapkan terlebih dulu. Cukup dengan benda-benda di sekitar kita saja sudah cukup untuk dijadikan media, malah terkesan contexstual teaching learning kan? So everything was okey.




























Second day
Hari kedua, apakah aku masih bingung?
Segala sesuatunya sudah terperinci, apa yang hendak saya lakukan sudah terlintas dan terprogram di dalam otak saya. Hari itu adalah giliran aku yang memegang kelas, bertukar dengan mas Fandi. Aku jadi merasa punya wewenang untuk membuat kelas seperti yang saya inginkan. Ha ha ha akulah penguasanya...
Meski hari itu mas Fandi datang terlambat, but still okey, semua masih terkendali. Seperti hari yang lalu metode yang kami gunakan adalah metode ceramah plus plus ( maksudnya itu ya plus Tanya jawab, jadi hampir mirip discovery inquiry kan? Hehe), dan kita mengajar dengan menggunakan hati dan insyaAllah sampainya akan ke hati pula (it’s my english teacher’s word), sedangkan strateginya adalah CTL, apaan tuch, buka aja buku SBM. Padahal sebelumnya tak pernah terkonsep akan menggunakan metode dan strategi itu, tapi semua ilham itu datang secara tiba2. Kami mencoba melibatkan siswa ke dalam pembelajaran itu, so siswa nggak Cuma jadi objek belajar aja tapi sebagai subjek belajar juga, lhoh kok mulai membahas teori sih?.
Mungkin kalau kita memanfaatkan waktu dengan hanya untuk memberikan materi bangun datar, saya rasa waktunya akan banyak tersisa, maka dari itu kenapa kita tidak ajak siswa untuk masuk ke dunia imajinasi, apa itu? (berlatih berpikir abstrak walau untuk hal sederhana yang luar biasa) Aku ingin menjadikan siswa memposisikan diri mereka pada cita-cita profesi mereka. Hal itu selain untuk memacu semangat belajar mereka agar dapat meggapai cita-cita juga dapat menciptakan sebuah pencitraan diri yang baik oleh mereka.
Hari kedua jauuuh lebih seru daripada dengan hari pertama, siswa sudah mulai open dengan kita, mereka tanpa takut lagi mengutarakan pendapat, dan yang pasti makin semangat belajar.
Yang lebih seru lagi adalah ada seorang siswa yang mulanya introvert menjadi ekstrovert, mungkin mas Fandi nggak tahu. Tapi aku sebagai seorang calon psycolog (kumat deh narsiznya, he he he) bisa mengetahui suatu perubahan yang luar biasa terjadi pada siswaku yang bernama Sherly, hai dek Sherly, kamu adalah inspirasiku untuk terus maju menggapai apa yang saya impikan, kamu adalah salah satu peri kecilku yang menjadi bukti abillityku.

THIRD day
Hari ketiga, bagaimanakah perasaanku...?
Hari terakhir, aku benci dengan hari itu, hari dimana suatu perpisahan ada di depan mata, hari dimana waktunya kita mengetahui hasil suatu perbuatan dan hari dimana kadang membuat kita tersenyum ataukah menangis..., hari itu mas fandi berniat untuk datang terlambat lagi, huft berarti aku harus mengatasi kelas sendirian dulu deh. But so fine lah.
The first time on that day adalah memberi mereka sedikit motivasi yang mungkin dapat berguna bagi mereka dalam meningkatkan semangat belajar dan rasa juang yang tinggi dalam menggapai cita-cita mereka. Aku teringat akan laskar pelangi dan cita-citaku. Mereka harus menjadi manusia yang luar biasa. I have to help them to reach their vision with my motivation.
Hari itu diisi dengan tes yang soalnya sudah kami persiapkan sebelumnya, untuk mengetahui seberapa dalamnya ilmu yang kita berikan dapat terserap oleh siswa, dan hasilnya Alhamdulillah mayoritas mereka dapat nilai yang bagus. Tapi tetep kami mencari anak-anak dengan nilai tertinggi. Dari 23 siswa kami, ada 4 anak yang mendapatkan nilai tertinggi. I was proud with them...
Lalu kami membagikan kertas2 yang kami harapkan mereka menulis perasaan mereka di dalam kertas itu. Sungguh pemandangan yang lucu dan menggemaskan ketika melihat keseriusan mereka dalam mengisi kertas itu.
Kegiatan akhir kami dalam kelas itu selain foto-foto adalah membagikan buku-buku dan alat tulis lainnya yang insyaAllah akan berguna buat mereka. Semoga...
Dan semoga apa yang kami beri untuk mereka, semuanya bisa berguna. Selain ilmu, ada cinta dan kasih yang tulus dari calon guru sejati untuk mereka serta tak lupa doa dan harap semoga mereka bisa menjadi insan yang bisa mengubah dunia menjadi lebih baik. Amin
Hari itu aku mengucapkan kalimat terakhirku pada mereka dengan sebuah perjanjian bahwa kelak mereka semua harus berusaha keras menggapai apa yang mereka citakan, whatever that.
Akhirnya hari terakhir yang ku benci, saat terakhir yang aku nggak mau jumpai tiba juga. Lambaian tangan mereka mengiringi senyum termanisku... (ceile hahaha) ketika meninggalkan mereka menuju habitatku sebagai calon abdi pendidikan di sebuah universitas yang mengajarkanku akan banyak hal hingga kelak i’ ll be a winner. I promise to my self, my mom and everyone that love me.




Di sini saya coba tampilkan sedikit karakteristik mereka.

1. Dewi Yatmi
Gadis kecil yang duduk di bangku belakang bersama adinda Istiqomah, orang yang cukup pendiam tapi menyimpan sejuta potensi, tidak banyak yang saya tau tentangnya, bukan karena tidak perhatian, tapi orangnya masih biasa untuk dijadikan sumber perhatian. I think she had okey
2. Margiyaningsih
Malaikat kecil yang mampu membawaku terbang menuju masa lalu, dengan rambut sebahu agak hitam tapi manis, itulah ia, duduk bersanding dengan si kecil syafii, pangeran kecilku. Gadis cerdas, lugas tapi penuh dengan kepercayaan diri.
3. Syaiful
My kid Hero, handsome, agak kurus, dan manis ketika aku memandangnya. siswa paling pandai dan bisa menggambarkan pribadiku di masa lampau (oh za?). Dengan cita cita yang lain dari pada yang lain, ketika yang lain ingin jadi dokter, polisi serta dosen tapi dia ingin menjadi ilmuwan (Wow). Sama denganku ketika beberapa tahun yang lalu. ketika yang lain ingin jadi guru, dokter dan astronot, tapi aku ingin menjadi menteri pengamat sosial (emang ada ya profesi itu? Kerjanya apa? Ngamatin doank, hahaha. Wah gebrakan baru tuh di dunia ke_profesi_an). Itulah ciri kecerdasan. Berpikir selangkah lebih kedepan daripada orang lain (katanya pak Dr. Samino, MM or director of PGSD). hahaha
4. Unun Nurisnaini
Duduk di bangku paling depan bersama si manis Ratna monica. Lugu dan polos, itulah ia. Smart tapi masih membutuhkan banyak dukungan. Cita-citanya ingin menjadi dokter. (cita-cita yang standar tapi luar biasa... susahnya untuk dicapai, haha but nggak boleh putus asa ya dek)
5. Riska Aprilianti
Jujur aku tak begitu tau dengan malaikat kecil yang satu ini. I’am so sorry baby, but i know that u are one of my many kid angels.



6. Sherly
Peri kecil yang membuatku merasa berbeda ketika aku berhadapan dengannya, ada apa denganku dan dengannya? Apakah aku juga punya kemiripan dengannya? Oh tidakzzz. Dia yang membuatku mengharuskan menerapkan ilmu dari papanda Saring Marsudi selaku the lecture of conseling and guidance. Ketika itulah kurasakan manfaat kuliah. Thanks Mr...
7. Dyah Ayu Pratiwi
Adek kecilku, yang membuatku merasa berarti. Semoga kelak apa yang kamu cita-citakan bisa terwujud. Doa kakak menyertaimu, sister.
8. Riska Nur Wardani
Malaikat kecil yang aku kurang tahu tentangnya... hahaha tapi aku yakin dia adalah makhluk Tuhan yang luar biasa juga.
9. Wisnu
Cowok kecil yang duduk disamping syaiful, lumayan pinter, mungkin karena terkena atmosfir kepandaian syaiful. Bisa ngaruh juga kan kayak gitu... but i think he was not only smart but also funny.
10. Andika
Pangeran kecil yang pemalu tapi mempunnyai sense of humor yang bisa diacungi jempol, beraninya Cuma di belakang doank, perlu di bimbing untuk men_show up his abillity.
11. Eko Budi Santoso
Si calon menteri pendidikan cilik yang mempunyai otak briliant, tinggi gede tapi bisa membuat orang lain tersenyum. kira2 bagaimana ya nasib pendidikan di Indonesia kalau dia yang menjabat jadi menterinya, haha, aku bangga kalau itu emang akan terjadi.
12. Bayu
Malaikat kecil berkulit hitam tapi manis, hehe diam-diam tapi berjiwa seni tinggi. Anak dari seorang dalang ( tau tow artinya? Klo g tau buka aja buku b. Jawa) yang mendapatkan warisan jiwa seni dari his father. Setiap kali diterangin pasti dia lagi menggambar, tapi dia bisa paham dengan materi yang diajarkan. Bahkan nilainya salah satu yang tertinggi juga loh. Dan tau nggak pa yang dia gambar? Sebuah motorcycle dengan banyak modifikasi unik yang penuh dengan unsur seni. Sebenarnya di pengin jadi seniman atau insinyur mesin sih? But good luck aja deh, whatever your vision.


13. Istiqomah
Malaikat kecil yang duduk di bangku paling belakang, diam tapi serius, aku suka itu. Sinar matanya mengisyaratkan akan rasa kasih yang dia ingin beri, thanks adek untuk semuanya...
14. Sujiyanto
Cowok jakung disamping dek Ragil. Penuh kekuatan tapi kurang kepercayaan diri. Seseorang yang butuh akan dorongan yang positif dari lingkungan. Seseorang yang rela memberikan kasihnya untuk orang-orang yang dia kasihi. Termasuk aku kali ya... hehe so confident.
15. Ragil
Cowok imut, lucu, menggemaskan, penuh kejutan baru, aktif, berani, dan bisa membuatku tertantang. Kesan pertama dengannya adalah kebandelannya, tapi setelah lebih dalam mengenalnya dia adalah sesosok manusia istimewa yang bisa menghadirkan senyum tersendiri dari hati yang terdalam.
16. Ratna Monica
Gadis cilik seperti embun di tengah terik matahari, membuatku menjadi lebih berarti lagi berada di tengah-tengah mereka.
17. Dewi Septiana
Tak banyak ku tau tentang peri kecil yang satu ini. Im sorry baby...
18. Inung
Malaikat kecil yang bisa membuat orang dewasa tertawa mendengar lelucon2nya. Kepolosannya mampu membuat orang dewasa tak rela untuk memarahinya tatkala sebuah kekreatifan dia munculkan untuk meng_onar_kan suasana.
19. Nur Syafii
Pangeran tampan dalam negri dongeng, haha lebay. Sepertinya sosok adek yang satu ini udah terungkap diatas deh, so... enough.




20. Yoga Irawan
Anggota kelompok dery the gank bersama dek dery, siswanto n surya, kumpulan pangeran kecil pengacau istana kelas yang mampu membuat proses mengajar (bukan belajar loh, tapi mengajar) menjadi lebih bermakna. Thanks guys

21. Deri
Pimpinan dari Dery the gank. Like me when i was at junior high school aja, ia telah mengingatkaknku akan kenangan kelamku, tapi asyik, ku akui bandel itu asyik, hehehe. Lelaki kecil berambut pirang, mau jadi preman kayaknya dia... tapi aku yakin dia juga punya potensi yang luar biasa kayak yang laen, yah walaupun agak bandel sih, justru anak yang kayak gitu tuh butuh perhatian khusus. Dia bukan bandel tapi hyperaktif jadi tugas guru adalah memfasilitasi keaktifan dia yang hyper.
22. Siswanto
Anggota Dery the gank juga. Duduk di bangku belakang pojok, tempat ia meng_create ide-ide konyol dalam proses belajar mengajar.
23. Surya
Tak ubahnya seperti temen2nya dalam Dery the gank yang laen. Perlu kesabaran khusus untuk menghadapi mereka. Semua itu membuatku mempunyai pengalaman lebih dalam menjadi seorang abdi pendidikan, bagaimana kita bisa memfasilitasi siswa dengan perilaku yang hyper like them.

Aku pasti merindukan kalian... malaikat2 kecilku. Semoga kelak kita bertemu lagi dalam cinta dan kesuksesan kita dalam menggapai apa yang menjadi mimpi kita. Amin. Thanks for your love, faith, attention, smile and goodness. I love u all… students.


My english teacher when i was at vocational high school have
said that there are not stupid students but there
are teachers that can not teach well...
so be a good teacher for your students.

Sesuatu yang dari hati… sampainya akan ke hati pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar